Selasa, 06 Agustus 2013

Fanfiction//OnJongKey//Yaoi//OneShoot

Title : Still In My heart
Cast : Jonghyun, Key, Onew
Author : Shawn~
Length : One Shoot
Genre : Full Angst,Yaoi
Note : Ini FF OnJongKey pertama saya, entahlah ada yang baca atau engga J.Karena Blog saya ini masih sepi, Jadi saya gak berharap banyak yang comment :D
Happy Reading^^
.
.
.
.
.
Still In My Heart
.
.
.
.
.
.
Melihatmu dengannya
Cukup..ani.. SANGAT sakit disini
Disinilah rasa yang ku pendam untukmu
Kau lebih memilihnya,miris..
Melihatmu bahagia mungkin lebih baik
Tetapi disini tak lebih baik
Melihatmu menangis karenanya
Tapi ini semua belum terlambat.
Aku selalu mencintaimu.
~***~
“Key-ah,kajja kita ke kantin bersama,eum?”. Ajakku pada Key.
“Ani Jinki-ah kau duluan saja, aku sedang ada janji dengan Jonghyun,lagipula jika aku tak datang dia pasti marah lagi padaku.keke”. Jawab Key dengan nada gurauan. Sebenarnya Key juga tidak enak terus-terusan menolak ajakan sahabatnya itu, tapi mau bagaimana lagi Jonghyun juga lebih penting.Orang yang sangat dicintai Key yang notabenenya adalah ‘Kekasihnya’ selama 6 bulan ini.
“oh begitu”. Gumamku lirih, Aku kecewa.
“Sudahlah pergi saja denganku, kau akan kencan lagi Key?”. Tanya Minho yang tiba-tiba datang dengan tangan yang tersampir di bahuku. Entahlah pertanyaan Minho membuatku sedikit sakit.
“Emm,oh sudah ya ternyata Jonghyun sudah menunggu ku duluan,aku pergi”. Pamit Key pada aku dan Minho. Senyum manisnya masih tertera jelas diwajahnya. Dia bahagia.

---

Dikantin, aku bertemu mereka,mereka yang membuatku sakit dengan adegan mesranya. Oh Tuhan apa lagi ini, aku sudah tak sanggup lagi nafsu makanku berkurang bahkan sudah menghilang. Ku tatap Minho yang sedang duduk didepanku melahap makanan yang baru di pesannya. Haruskah aku menghancurkan nafsu makan Minho juga? aku bukan orang yang seperti itu. Ku pejamkan mataku menahan rasa cemburu di dadaku. Sesak. Sesekali ku lirik mereka dengan sudut mataku. Key sedang bergeliat di lengan Jonghyun yang memeluknya, entah berapa kali aku melihat adegan seperti ini. Hingga Minho membuyarkan lamunanku.

“Kau tidak makan?”. Aku hanya menggeleng. Ku tarik tasku setelah ku lihat Minho sudah menyelesaikan makanannya. Dia tidak akan bertanya mengapa padaku,karena dia bukan orang yang banyak bicara.Aku dan Minho berdiri meninggalkan tempat yang menurutku cukup panas itu.

***

“Sampai kapan kau begini? carilah penggantinya”.
Aku hanya tersenyum kecut mendengar pertanyaan Minho sambil memandang aliran Sungai Han yang semakin indah jika sore hari.
“Aku belum bisa, dia terlalu indah bagiku” Jawabku dengan tatapan kosong membayangkan saat aku menyatakan cintaku pada Key, tapi Key lebih memilih dia,Jonghyun.
“Kalau begitu tunggu saja sampai mereka putus.” Ujar Minho kesal.
“Haruskah aku?” Tanyaku pada Minho sambil tersenyum manis. Aku bukanlah tipe orang yang suka memperlihatkan kesedihanku pada orang lain.
“Eumm.. menurutku ini sedikit tidak adil. Kau menyukainya lebih lama dari Jonghyun,tapi malah Jong-“
“Sudahlah tidak usah dibahas”. Potongku pada Minho.Ku pejamkan mataku merasakan angin semilir yang menggoyangkan sedikit rambutku. Hingga aku mendengar suara yang sangat ku kenal dia berteriak memanggilku. Suara itu. Suara merdu yang selalu menghiasi gendang telingaku.
“Jinki-ah!” Dia berteriak kencang dan berlari ngos-ngosan ke arahku. Aku melihat sekitarku, kemana Minho? Apa dia meniggalkanku? Lalu mengapa makhluk indah ini berada di sini?
“Hey! Kenapa kau diam saja?Sedang apa disini?”. Tanya Key antusias.
“eoh emm aku hanya menikmati pemandangan disini,kau sendiri?”. Jawabku sambil tersenyum manis.
“oh,aku kesini bersama Jonghyun tapi tadi aku melihatmu disini jadi ya aku berniat untuk menyapamu”.Jawab Key.
Oh bersama dia lagi, hanya menyapaku? hanya itu? kenapa hanya itu Key?.Gumamku dalam hati.
“Chagiya!” Jonghyun berteriak dan berlari kecil menghampiri kami.
“Oh ada kau Jinki” ucapnya sambil menunjukku.Aku hanya tersenyum,senyum yang hanya ku paksakan. ck! Sial, Aku tak mau terhanyut dalam pembicaraan mereka berdua,tapi aku harus bagaimana?
“Key-ah aku harus pergi,kau tahu kan? aku harus mengurus beberapa tugas yang harus kulaksanakan”. Ucap Jonghyun setelah sebelumnya mendapat telefon dari seseorang, Dia kuliah jurusan administrasi negara dan dia sekarang sedang dilatih mengurus administrasi kampus kami,jadi wajar saja jika dia sangat sibuk.
Kulihat Key mengangguk mengerti hingga sebuah kecupan dari Jonghyun dilayangkan tepat di bibir Key. Segera aku alihkan pandanganku, jujur aku sungguh tak sanggup melihatnya.Hingga aku mendengar suara mobil Jonghyun yang sudah berjalan menjauhi kami.
“Aku jadi ingin melihat Sungai Han bersamamu”. Ujar Key menatapku.
“eoh? emm”. gumamku menangguk kecil pada Key.

Hening. Tak ada pembicaraan apapun diantara kami. Key selalu begini dia akan bersamaku jika Jonghyun sedang sibuk dengan tugas kuliahnya hanya saja tadi kebetulan aku bertemu dengan Key. Saat itu Key sempat putus dengan Jonghyun, Key seharian menangis di pelukanku.Itu menyakitkan.Melihat orang yang kita cintai menangis karena orang lain. Hingga akhirnya Key memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengan Jonghyun lagi.

“Jinki-ah”. Panggil Key lirih tanpa menoleh kearah ku.
“emm,ada apa?” Jawabku pada Key yang tiba-tiba memecah keheningan diantara kami.
“Apa kau masih menyukaiku?”.

Deg

Kenapa dia menanyakan itu?.Seketika jantungku berpacu berdetak lebih cepat dari biasanya.Tubuhku mulai memanas. Keringat dingin sedikit bermunculan di pelipisku.Aku gugup.Apa yang harus ku jawab? tentu aku masih menyukainya bahkan sangat mencintainya tapi tidak mungkin kan aku harus berkata jujur mengingat hubungan Jonghyun dan Key yang semakin lengket itu. Aku bisa disebut sebagai perusak hubungan orang lain jika mengatakannya.
“Kenapa kau bertanya seperti itu?”
“emm ani”. dia hanya menggeleng dan kembali menatap Sungai Han.Apa yang terjadi dengannya? Aku hanya mengangguk kecil setelah ku rasakan sebuah tangan lembut berada di tanganku. Key.. menggenggamku.
“Ada apa?”. Tanyaku setenang mungkin.
“Hanya ingin saja”. Jawabnya singkat tanpa menoleh ke arahku.

***

Pagi yang cerah. Seperti biasa ku langkahkan kakiku menuju halaman Universitas Konkuk yang telah resmi menjadi tempatku menimba ilmu sejak 4 tahun yang lalu. Tersenyum ketika para dongsaeng disini menyapaku. Kualihkan pandanganku kesekitar halaman universitas yang cukup luas ini hingga pandanganku berhenti setelah melihat orang tengah berjalan terburu-buru memegangi hidungnya, menurut apa yang ku lihat dia sedang menuju ke toilet. Wajahnya terlihat pucat. Key ada apa dia? apa dia sakit? gumamku lirih melihat tubuhnya yang mulai menghilang di balik dinding pembatas toilet dengan koridor.Dia memang terlihat aneh sejak pertemuan kami di Sungai Han seminggu lalu.
Aku berniat menyusul Key ke toilet, tapi ternyata dia sudah keluar. Kapan dia keluar? aku tak melihatnya. Ku langkahkan kakiku menuju kelasku, mungkin Key sudah ada di kelas.Pikirku.

Key’s POV

Ahh.. aku mendesah kecil setelah ku rasa sakit di kepalaku belum ringan juga sejak tadi malam juga darah segar yang baru saja keluar dari hidung bangirku. Ku putuskan untuk membaca novel sambil menunggu dosen yang belum datang. Sesekali ku lirik bangku Jinki, dia belum datang. Ku kernyitkan dahiku padahal biasanya dia yang paling lebih awal memasuki kelas. Mungkin sedang kesiangan, gumamku. Ku letakkan kepalaku yang masih terasa berat di atas meja, tapi sebelum benar-benar ku letakkan, Jinki menarik kuat tanganku,memaksaku berdiri dan keluar dari kelas tanpa bicara barang sepatah katapun. Aku meronta, pegangannya sangat kuat dia masih menarikku entah kemana.

“Hey,Lepaskan aku,sakit..kita mau kemana?”.Pekikku padanya.Tapi dia sama sekali tak menggubrisku. Hingga kami sampai di rooftop kampus.
“Mau apa kita kesini?”.Tanyaku bingung setelah dia baru melepaskan tangannya padaku.Aku ingat betul dia selalu kesini jika ada masalah,apa dia sedang ada masalah?
“Apa kau ada masalah?”.Lanjutku.Dia masih mengatur nafas sambil menatapku dalam.Aku tak mengerti arti tatapannya.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Kau kenapa?”
“Memangnya apa yang terjadi? Aku baik-baik saja”. Ujarku padanya yang beberapa menit lalu mulai membuka mulutnya.Ilmu psikologinya sangat tinggi,aku takut dia membaca pikiranku.Tapi aku benar baik-baik saja.
“Lalu apa yang kau lakukan tadi pagi? Berlari menuju toilet dan sekarang wajahmu pucat bahkan sangat pucat dari biasanya.Kau sakit? Sakit apa?” Tanya Jinki.Matanya masih menatapku seakan menginterogasiku.
“Aku..” Jawabku terpotong karena badanku yang mulai terhuyung dan kurasakan darah segar itu keluar lagi dari hidungku, bayangan Jinki mulai menghilang.Aku pingsan.

***
Ku kerjapkan mataku membiasakan cahaya yang perlahan memasuki bola mataku. Aromanya, sudah tak salah lagi aku di rumah sakit.Aku sudah hapal dengan aroma ini, aroma ruangan yang sering aku singgahi 2 minggu terakhir sebelum aku pingsan hari ini.Ku edarkan pandanganku ke seluruh ruangan bernuansa putih ini, tidak ada siapa-siapa hanya aku sendiri disini. Jinki. Aku yakin pria itu lah yang membawaku kesini. Aku ingat betul sebelum aku pingsan dialah orang yang terakhir ku temui, tapi kemana dia? Apa dia sudah mengetahui sesuatu tentangku? ahh aku menghela pasrah, cepat atau lambat dia pasti akan mengetahuinya.

“Sudah sadar?”.Ucap Jinki dari balik pintu yang membuyarkan lamunanku. Aku hanya mengangguk.
“Bagaimana keadaanmu? Masih sakit?”.Ucapnya lagi.
“Hanya sedikit pusing”.Ujarku sambil memegang kepalaku yang penat.Dia hanya mengangguk kecil.
“Jinki-ah”.Aku memanggilnya lembut. Dia hanya bergumam lirih dan menatapku.
“Aku..”.Tiba-tiba tubuhku melemas. Kurasakan darah segar kembali keluar dari hidungku.Ku lihat Jinki semakin panik dan berteriak memanggil dokter, aku.. sudah tak tahan semoga aku belum terlambat, Tuhan.. ijinkan aku mengatakan perasaanku padanya sebelum Kau mengambil nyawaku hari ini..

Jinki’s POV

Aku menunggu di depan kamar Key bersama adiknya Lee Taemin yang juga menangis terisak. Tubuhku merosot di dinding.Kenapa harus secepat ini Key..Huks..Ku tatap nanar pintu bertuliskan ‘Kim Kibum’.Kau terlalu kuat Key bahkan kau mampu menahan penyakit ini 3 tahun tanpa seorang pun yang mengetahuinya.Lalu bagaimana kekasihmu? Apa dia juga tidak tau? Apa dia benar-benar terlalu bodoh sehingga mementingkan tugas kuliahnya ketimbang nyawa kekasihnya?

“Adakah yang bernama Jinki disini? Kim Kibum-ssi ingin bertemu”.Ucap seorang wanita berjas putih yang baru saja keluar dari kamar Key.
“Aku dok!”.Pekikku tertahan.Langsung ku langkahkan kakiku menuju kamar Key. Kulihat Key yang lemah tak berdaya berbaring diatas kasur empuknya.Ku tatapnya dalam.Sesak.Aku tak bisa melihat Key seperti ini.Bibirnya pucat terdapat warna kehitaman di bawah matanya.Dia..benar-benar seperti..
“Jinki-ah”.Panggil Key parau.Langsung ku dudukkan badanku tepat di sampingnya.
“Apa Jonghyun tak datang?”.Tanyanya.Aku hanya menggeleng.”Biarkan saja mungkin dia sedang sibuk”. ucapnya lagi.
“Key-ah,jebbal..kajima”.Ucapku terisak.Aku sudah tak bisa lagi membendung air mataku.Ini menyakitkan.
“Anio..aku tak akan meninggalkanmu Jinki, aku akan tetap tinggal disini”. Ucapnya menyentuh dadaku. “Walaupun ragaku tak disini,tapi hatiku akan tetap disini”.Lanjutnya lagi dengan suaranya yang serak.Aku mengernyitkan dahiku, apa maksudnya? Aku tak mengerti.
“Anio Key,aku mohon jiwa ragamu harus tetap disini”.Ku rengkuh tubuh mungilnya.Dan dia membalas pelukanku.Ini semua terasa hangat sekaligus menyakitkan.
“Jinki-ah..mianhae,waktu itu aku sempat menolakmu”.Bisiknya tepat di telingaku.Aku tak peduli hal itu sekarang.Yang ku pedulikan adalah agar Key tetap hidup menghiasi hari ku seperti biasa.”Kau boleh mengatakan aku pe..nge..cut ta..pi.. wak..tu i..tu sebenarnya a..ku mu..lai menyu..kaimu Jinki-ah,mianhae telah membuatmu ter..luka hh,Jinki-ah Sa..rang..hae. Mi..an aku ter..lambat mengu..capkannya”.Tubuhku meremang.Bibirku kelu mendengarkan bisikkannya yang lemah. Perlahan tangannya mulai melemas melepaskan pelukanku.Tubuhnya mendingin, manik matanya tertutup..selamanya. Key.. dia telah tiada.

Masih kurengkuh tubuh rampingnya, aku menangis terisak di bahunya. Ingin aku berteriak sekencang-kencangnya. Tapi percuma Key tak akan kembali, dia tak akan kembali lagi. Tapi seperti dia bilang dia masih disini, dihatiku selamanya.Ini semua belum terlambat Key, aku masih dan sangat mencintaimu. Aku bahkan sangat bahagia orang yang terakhir kau lihat, kau peluk itu adalah aku. Bukan namja itu namja yang sama sekali tak layak menjadi kekasihmu.

When you go leave me

It’s okay, because you still in my heart.


Ini sumpah jelek banget,pendek and ga dapet feel nya. Tapi bagi siapapun yang baca.Tolong comment ne, aku cuma pengen tau aja siapa yang udah baca FF ini. Gomawo^^ *bow